Para arkeolog dari universitas-universitas Australia dan Inggris berhasil menemukan bukti keberadaan manusia purba di tempat perlindungan batu Laili di utara Timor Timur yang telah ada sekitar 44,000 tahun yang lalu, memberikan wawasan baru mengenai hunian manusia purba di wilayah tersebut.
Analisis dari sedimen yang dalam dari gua dan area sekitarnya menyarankan bahwa manusia tidak menempati Pulau Timor sebelum periode ini, menantang asumsi sebelumnya mengenai pola migrasi manusia di daerah tersebut.
Temuan ini, yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Communications, turut berkontribusi pada pemahaman kita terhadap pergerakan manusia purba di Asia Tenggara, menambahkan ke kayaannya penemuan arkeologis di wilayah tersebut, termasuk seni batu yang terkenal yang ditemukan di Sulawesi, Indonesia bagian utara.
Meskipun pentingnya situs warisan budaya purba seperti ini, kekhawatiran tetap ada mengenai pelestariannya, yang tercermin dalam kontroversi belakangan ini terkait penghancuran situs-situs adat pribumi di Australia, yang menyoroti perlunya upaya konservasi yang kuat dan penghormatan terhadap warisan budaya pribumi di seluruh dunia.