Aktor senior asal Inggris ini menyatakan dirinya memiliki ketertarikan pada sains dan merasa perkembangan AI ibarat menciptakan “spesies baru” yang pertumbuhannya tidak terbatas.
“Beberapa iblis telah kita ciptakan saat ini. Dan kita tak benar-benar tahu bagaimana mengendalikan mereka,” tambahnya.
Rhys-Davies menggunakan konsep ceruk ekologi sebagai analogi. Ia menjelaskan bahwa dua spesies tidak bisa hidup berdampingan dalam satu ceruk—dalam hal ini, manusia dan AI sama-sama bergantung pada tenaga listrik.
“Saat listrik padam, baik kita maupun AI akan kehilangan ‘napas’. Tapi siapa yang lebih mampu bertahan?” katanya.