Tampang

Pembentukan Amnesty International: Memperjuangkan Hak Asasi Manusia

1 Jun 2024 12:21 wib. 51
0 0
Amnesty Internasional
Sumber foto: Pinterest

Amnesty International merupakan salah satu organisasi internasional yang secara aktif memperjuangkan hak asasi manusia di seluruh dunia. Organisasi ini didirikan dengan tujuan untuk melindungi dan memajukan hak-hak asasi manusia, tanpa pandang bulu dan tanpa kepentingan politik tertentu. Sejarah panjang dan perjuangan yang dilakukan oleh Amnesty International telah memberikan dampak yang signifikan dalam menjaga kemanusiaan dan keadilan di berbagai belahan dunia.

Amnesty International didirikan pada tahun 1961 oleh seorang pengacara Inggris yang bernama Peter Benenson. Ideologinya bermula dari kisah nyata tentang dua mahasiswa Portugal yang ditahan secara sewenang-wenang karena mengangkat rasa tidak puas terhadap rezim pemerintah saat itu. Peter Benenson kemudian menerbitkan artikel berjudul "The Forgotten Prisoners" di The Observer, sebuah surat kabar di Inggris, yang kemudian menginspirasi lahirnya gerakan Amnesty International. Sejak saat itu, organisasi ini secara konsisten melakukan advokasi, riset, dan kampanye di tingkat lokal maupun internasional untuk melindungi hak asasi manusia di seluruh dunia.

Salah satu ciri khas dari Amnesty International adalah kampanye-kampanye tekanan publik yang dilakukannya untuk mencapai tujuannya. Organisasi ini menggunakan berbagai metode, seperti petisi, aksi langsung, dan kampanye media sosial untuk menarik perhatian publik dan mendesak pemerintah dan lembaga-lembaga kekuasaan untuk mengakhiri pelanggaran hak asasi manusia. Melalui kampanye-kampanye ini, Amnesty International telah berhasil memperjuangkan pembebasan tahanan politik, mengubah undang-undang diskriminatif, dan memperkuat perlindungan terhadap para pembela hak asasi manusia.

Selain itu, Amnesty International juga dikenal dengan penelitian yang mendalam dan kritis terhadap pelanggaran-pelanggaran hak asasi manusia di berbagai negara. Tim riset yang terdiri dari para ahli memantau kondisi hak asasi manusia dan mengumpulkan bukti-bukti pelanggaran yang kemudian digunakan untuk memperjuangkan keadilan bagi korban. Informasi-informasi yang diperoleh dari penelitian tersebut juga menjadi dasar bagi kampanye-kampanye advokasi yang dilakukan oleh organisasi ini.

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Anda Setuju dengan TAPERA? Semua Pekerja di Indonesia, Gajinya dipotong 3%