Di negara-negara tersebut, risiko penculikan, serangan teroris, kekerasan bersenjata, dan pelanggaran hak asasi manusia sangat tinggi. Layanan darurat dan infrastruktur dasar seringkali tidak berfungsi, membuat bantuan sulit dijangkau jika terjadi masalah.
Ancaman Terorisme dan Kejahatan Tingkat Tinggi
Selain konflik bersenjata, ancaman terorisme dan tingkat kejahatan kekerasan yang ekstrem juga menjadi penentu bahaya suatu negara. Beberapa negara mungkin tidak dalam perang saudara, tetapi memiliki kelompok teroris aktif atau tingkat kejahatan terorganisir yang sangat tinggi.
Afghanistan: Meskipun konflik besar telah mereda di beberapa wilayah, situasi keamanan tetap sangat rapuh dengan kehadiran kelompok teroris dan risiko serangan.
Irak: Meski ada upaya stabilisasi, ancaman terorisme dan kekerasan sektarian masih menjadi perhatian utama di banyak bagian negara ini.
Mali dan Niger: Kedua negara ini menghadapi tantangan serius dari kelompok ekstremis dan kegiatan teroris di wilayah Sahel Afrika, menjadikan perjalanan sangat berisiko.
Venezuela: Kondisi ekonomi yang runtuh menyebabkan tingkat kejahatan yang sangat tinggi, termasuk perampokan bersenjata, penculikan, dan kekerasan jalanan, terutama di kota-kota besar.
Meksiko (beberapa wilayah): Meskipun destinasi wisata populer, beberapa wilayah di Meksiko sangat berbahaya karena perang kartel narkoba dan kejahatan terorganisir yang melibatkan kekerasan ekstrem.
Bahkan di negara yang secara keseluruhan dianggap aman, ada wilayah tertentu yang memiliki "zona merah" dengan tingkat risiko yang sangat tinggi, misalnya karena aktivitas geng kriminal atau kelompok bersenjata.