Serangan Israel terhadap kota Rafah, Palestina telah menyulut ketegangan di wilayah tersebut dan menimbulkan kekhawatiran bagi negara tetangganya, Mesir. Sebagai negara yang langsung berbatasan dengan Israel, Mesir telah meningkatkan kesiapannya untuk menghadapi potensi eskalasi konflik yang melibatkan perbatasan kedua negara.
Israel baru-baru ini mengusir seluruh warga Rafah untuk meninggalkan kota tersebut sebagai bagian dari rencana untuk melakukan serangan terhadap wilayah selatan Jalur Gaza. Dampak dari tindakan ini tidak hanya dirasakan oleh masyarakat Palestina, tetapi juga mendorong reaksi dari pemerintah Mesir.
Militer Mesir telah meningkatkan kewaspadaannya di wilayah Sinai utara yang berbatasan langsung dengan Israel sebagai respons terhadap tindakan agresif Israel di Rafah. Mesir menyadari bahwa tindakan semacam ini dapat membahayakan keselamatan warga di perbatasan dan memutuskan untuk menjaga kewaspadaan di wilayah tersebut.
Juru bicara Layanan Informasi Mesir, Diaa Rashwan, menekankan bahwa setiap tindakan agresif Israel di wilayah perbatasan akan dianggap sebagai ancaman serius terhadap hubungan antara Mesir dan Israel. Peringatan tersebut menjadi sinyal bagi pemerintah Mesir bahwa mereka tidak akan mentolerir tindakan yang membahayakan keamanan perbatasan negaranya.