Reaksi keras yang diberikan oleh Ukraina merupakan bukti dari ketegangan yang masih terus berlangsung di kawasan Eropa Timur, terutama dalam hubungan antara Ukraina dan Rusia. Ketidaksesuaian antara kedua negara ini tidak hanya terbatas pada masalah politik, tetapi juga mencakup aspek hukum internasional. Hal ini mengisyaratkan bahwa konflik antara keduanya masih membutuhkan penyelesaian yang cermat dan melibatkan berbagai pihak terkait.
Sebagai upaya untuk menghindari perpecahan yang lebih dalam, mungkin diperlukan adanya mediasi dan dialog yang melibatkan pihak-pihak terkait, termasuk Mongolia, untuk menemukan solusi yang dapat diterima oleh semua pihak. Keterlibatan pihak internasional juga dapat menjadi kunci dalam menyelesaikan ketegangan ini, sehingga situasi politik dan hukum internasional di kawasan tersebut dapat stabil kembali.