Selain itu, Brexit juga telah mempengaruhi dinamika politik internal di beberapa negara anggota Uni Eropa. Di beberapa negara seperti Belanda, Prancis, dan Italia, meningkatnya sentimen anti-uni Eropa telah mendorong pemerintah untuk menghadapi tekanan dalam mempertahankan komitmen mereka terhadap integrasi Eropa. Hal ini juga menciptakan ketidakpastian politik yang bisa mempengaruhi kemampuan Uni Eropa untuk merespons tantangan internal maupun eksternal di masa depan.
Dengan demikian, Brexit telah membawa dampak jangka panjang yang signifikan bagi pergeseran kekuasaan di Uni Eropa. Dari perubahan dinamika kebijakan hingga pergeseran hubungan perdagangan dan investasi, Uni Eropa sedang beradaptasi dengan realitas baru pasca-Brexit. Sementara masih terlalu dini untuk menilai secara komprehensif dampak jangka panjang dari Brexit, pergeseran kekuasaan di Uni Eropa tampaknya akan terus mempengaruhi dinamika politik dan ekonomi di Eropa dalam beberapa dekade mendatang.
Dengan begitu, Uni Eropa dihadapkan pada tantangan besar dalam mempertahankan kestabilan dan kohesi di tengah perubahan yang tengah terjadi akibat Brexit. Seiring waktu berlalu, akan penting untuk terus mengamati bagaimana pergeseran kekuasaan ini berkembang dan mempengaruhi Uni Eropa serta negara-negara anggota di masa depan. Uni Eropa harus mampu menemukan keseimbangan baru dalam kekuatan politik dan ekonomi, sementara tetap mempertahankan integrasi dan kerjasama di antara negara-negara anggotanya. Hanya dengan demikian Uni Eropa dapat melampaui Brexit dan berkembang menjadi kekuatan global yang kuat dan berkelanjutan.