Sebuah sumber di Arab Saudi mengatakan kepada Reuters bahwa negara itu telah memperingatkan otoritas Jerman tentang penyerang tersebut setelah ia mengunggah pandangan ekstremis di akun media sosial pribadinya yang mengancam perdamaian dan keamanan. Dilaporkan bahwa tersangka bersimpati dengan partai sayap kanan Alternative for Germany (AfD), namun hal ini masih dalam penyelidikan yang sedang berlangsung.
Selain itu, surat kabar FAZ Jerman mengungkapkan bahwa telah mewawancarai tersangka pada tahun 2019, dan menggambarkannya sebagai aktivis anti-Islam. Badan intelijen domestik Jerman menolak berkomentar mengenai investigasi yang sedang berlangsung.
Serangan ini menimbulkan kecaman keras dari berbagai pihak, baik di dalam maupun luar negeri. Hal ini juga mendorong diskusi tentang kebijakan keamanan dan penanganan migrasi di Jerman. Kejadian ini memberikan perhatian lebih pada isu keamanan dalam kampanye pemilihan umum, di mana kekhawatiran terhadap ancaman ekstremisme semakin nyata.
Diharapkan, pihak berwenang dapat segera mengungkap motif di balik serangan ini dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Perlunya kerjasama antarnegara dan kolaborasi dalam memerangi ancaman ekstremisme juga menjadi penting untuk diperhatikan. Serangan ini juga menjadi pengingat akan peran pentingnya penegakan hukum dan keamanan dalam melindungi masyarakat dari ancaman kekerasan.