Seorang laki-laki Korea Selatan yang tidak ingin diungkap identitasnya bahkan telah membangun bunker di rumahnya. Bunker itu dibangun dengan beton tebal, dilengkapi dengan pembangkit listrik dan peralatan memasak agar ia bisa melindungi keluarganya dalam jangka waktu yang lama jika terjadi perang.
Namun, sikap mereka tidak selalu diterima dengan baik oleh masyarakat umum. Banyak yang menilai mereka terlalu sensitif dan terlalu waspada. Bahkan ibu dari salah satu anggota kelompok mengomelinya karena dianggap buang-buang uang untuk mempersiapkan diri menghadapi potensi perang.
Meski demikian, Kim Jung-ho dan kelompok-kelompok lainnya tetap teguh dengan pendirian mereka. Bagi mereka, persiapan untuk menghadapi perang sama halnya dengan asuransi untuk menjaga keselamatan diri, sebuah langkah preventif yang dianggap penting di tengah ketidakpastian geopolitik yang semakin meningkat di Korea Selatan.