"Anda tidak diizinkan memiliki anak, dan Anda tidak diizinkan untuk menikah," tambahnya. "Orang tua akan ikut campur dalam semua hubungan yang berbeda ini, meninggalkan kanan dan tengah, menciptakan segala macam drama, jadi si anak tetap lajang."
'Anak itu diharapkan bisa menjadi kantong tinju'
Sepanjang hidup mereka, anak tersebut juga diharapkan bisa menjadi tas tinju, baik secara fisik maupun emosional. Ini menjadi lebih sulit seiring pertumbuhan anak yang lebih tua, karena mereka menjadi lebih kuat dan lebih sadar, sehingga orang tua DTP akan melawannya dengan cara membenci harga dirinya sendiri.
"Seiring bertambahnya usia orang tua, dan kesehatan mereka mulai menurun, rasa harga diri mereka menjadi sangat goyah," kata Neo.