Menteri Pertahanan, Grant Shapp, sebelumnya telah menilai larangan jenggot di kalangan AD sebagai hal yang konyol. Ia telah mendorong institusi tersebut untuk melakukan modernisasi peraturan.
Standar Profesionalisme
Shapps juga pernah menegaskan bahwa tentara dari negara lain sangat mampu berperang dengan jenggot. Kritik juga ditujukan kepada militer karena dianggap terlalu lama dalam mengambil keputusan. Namun, Carney memastikan bahwa standar profesionalisme tidak boleh diturunkan.
"AD memiliki reputasi profesionalisme. Reputasi itu harus kita pertahankan dengan terus tampil sebaik mungkin," ujarnya, seperti yang dikutip dari Independent.
Selama lebih dari satu abad, bagi anggota tentara AD Inggris, satu-satunya rambut yang boleh tumbuh di wajah adalah kumis yang rapi. Sementara itu, beberapa negara lain seperti Denmark, Jerman, dan Belgia, telah mengizinkan anggotanya menumbuhkan jenggot.
Implikasi dari Keputusan Ini
Keputusan untuk mengizinkan tentara AD Inggris menumbuhkan jenggot memiliki implikasi yang cukup signifikan. Selain menunjukkan bahwa pihak berwenang telah membuka diri terhadap perubahan serta kebutuhan personal, keputusan ini juga memberikan ruang bagi identitas personal bagi anggota tentara.