Selain itu, kemajuan teknologi yang sangat cepat bisa memicu deflasi karena biaya produksi barang elektronik atau komputasi terus menurun drastis. Namun, ini seringkali dilihat sebagai deflasi yang 'baik' karena didorong oleh efisiensi, bukan resesi.
Keseimbangan yang Sulit Dicari
Baik inflasi maupun deflasi, jika tidak terkendali, dapat membahayakan stabilitas ekonomi. Inflasi yang terlalu tinggi mengikis nilai uang dan tabungan, sementara deflasi yang dalam dapat menyeret perekonomian ke dalam resesi berkepanjangan dan pengangguran masif. Oleh karena itu, bank sentral dan pemerintah di seluruh dunia selalu berusaha menjaga tingkat harga tetap stabil, seringkali dengan target inflasi yang rendah dan positif (misalnya 2-3% per tahun).
Kebijakan moneter, seperti pengaturan suku bunga acuan atau operasi pasar terbuka, serta kebijakan fiskal, seperti pengeluaran pemerintah atau perpajakan, adalah alat utama yang digunakan untuk mengelola inflasi dan deflasi. Suku bunga yang rendah bisa merangsang pinjaman dan investasi untuk melawan deflasi, sementara suku bunga tinggi bisa mengerem inflasi.