"Ibrahim Aqil dan para komandan Radwan yang berhasil dieliminasi tengah merencanakan serangan Hizbullah yang bertajuk 'Taklukkan Galilea', di mana Hizbullah berencana untuk menyusup ke komunitas Israel dan membunuh warga sipil."
Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, serangan Israel di pinggiran selatan Beirut menyebabkan kematian 12 orang dan melukai 66 lainnya, termasuk sembilan orang dalam kondisi kritis.
National News Agency (NNA) Lebanon melaporkan bahwa serangan udara Israel menghantam sebuah apartemen di salah satu bangunan tempat tinggal di daerah Jamous. Akibatnya, ambulans dan tim pertahanan sipil segera bergegas ke lokasi tersebut untuk mengevakuasi korban luka ke rumah sakit.
Pada hari Selasa dan Rabu sebelumnya, ledakan perangkat komunikasi nirkabel, termasuk pager dan radio dua arah, menewaskan 37 orang dan melukai lebih dari 3.250 orang, termasuk wanita dan anak-anak. Pemerintah Lebanon dan Hizbullah menyalahkan Israel atas kejadian tersebut dan mengancam akan memberikan "konsekuensi yang berat".