Di dalam perbincangan itu, Presiden Trump menilai bahwa banyak topik digali, terutama yang berkaitan dengan perdagangan, dan ia merasa hasil dari diskusi tersebut sangat positif untuk kedua negara. "Tidak ada pemenang dalam perang tarif. Kami berharap Amerika Serikat dapat bekerja sama dalam mempromosikan kemajuan hubungan ekonomi dan perdagangan antara Tiongkok dan AS yang sehat, stabil, serta berkelanjutan,” ujarnya lebih lanjut.
Dalam kesempatan yang sama, Trump juga mengungkapkan harapannya bahwa surat-surat ini dapat menjadi langkah untuk menyelesaikan perselisihan dagang tidak hanya dengan Tiongkok, tetapi juga dengan negara-negara lainnya. Ia menekankan bahwa Amerika Serikat akan melakukan evaluasi terhadap defisit perdagangan dan menilai bagaimana negara lain memperlakukan AS sebelum menetapkan syarat-syarat tertentu.
“Kami akan memperhatikan bagaimana setiap negara memperlakukan kami. Apakah mereka mematuhi aturan? Apakah mereka tidak menghormati kami? Untuk beberapa negara, kami tidak peduli, dan kami akan menetapkan tarif yang tinggi,” ungkap Trump.
Awalnya, Trump telah mengumumkan penerapan tarif yang lebih tinggi atau "timbal balik" pada tanggal 2 April, namun memberikan jeda selama 90 hari untuk memberi kesempatan bagi negara-negara tersebut untuk melakukan negosiasi, di mana tarif yang diterapkan selama periode tersebut adalah 10 persen.