Serangan Israel yang terus berlanjut di Gaza, Palestina telah menyebabkan kehancuran yang meluas. Warga Gaza menghadapi ancaman pembunuhan, pemboman, dan kehancuran infrastruktur yang mengancam kehidupan mereka setiap hari. Situasi ini bukan hanya merenggut kesejahteraan mereka, tetapi juga merusak infrastruktur secara besar-besaran, meninggalkan bekas luka yang dalam bagi warga.
Dalam kurun waktu satu tahun, sekitar 66% dari total 163.778 bangunan di Gaza mengalami kerusakan parah. Dari jumlah tersebut, 52.564 bangunan hancur total, meninggalkan reruntuhan yang tidak dapat ditempati lagi. Sementara itu, 18.913 bangunan lainnya mengalami kerusakan serius, 35.591 lainnya berpotensi rusak, dan 56.710 bangunan terpengaruh dalam berbagai tingkat. Kondisi hidup di antara puing-puing ini menambah beban psikologis dan fisik bagi warga, terutama anak-anak yang tidak memiliki tempat tinggal yang layak.
Selain krisis infrastruktur, Gaza juga menghadapi krisis pangan yang sangat mengkhawatirkan. Sekitar dua juta penduduknya menghadapi kelangkaan pangan, yang membuat mereka kesulitan memenuhi kebutuhan gizi dasar. Berdasarkan laporan World Food Programme dan Officer for the Coordination of Humanitarian Affairs, sebagian besar penduduk Gaza bergantung pada bantuan pangan internasional.