Misalnya, kita tidak perlu mengganti barang yang sedikit rusak, melainkan memperbaikinya atau bahkan membiarkan jejak kerusakan itu menjadi bagian dari karakternya. Seni kintsugi, di mana pecahan keramik disambung kembali dengan pernis emas, adalah contoh sempurna dari konsep ini: retakan justru disorot sebagai bagian dari sejarah objek, membuatnya lebih berharga daripada sebelumnya. Ini adalah filosofi yang mengajarkan kita untuk hidup di masa kini, menghargai setiap momen karena ia tidak akan pernah kembali.
Wabi Sabi dalam Konteks Modern
Mengadopsi Wabi Sabi tidak berarti hidup di gubuk terpencil atau menolak semua kemajuan teknologi. Ini adalah tentang mindset yang bisa diterapkan di mana saja. Kita bisa menemukan Wabi Sabi dalam desain furnitur buatan tangan yang menunjukkan guratan kayu alami, dalam secangkir kopi yang dinikmati dalam keheningan pagi, atau dalam momen-momen sederhana yang sering kita abaikan.
Gaya hidup Wabi Sabi adalah pengingat bahwa kebahagiaan sejati tidak selalu ditemukan dalam pencarian kesempurnaan atau akumulasi materi. Sebaliknya, ia seringkali bersembunyi dalam apresiasi terhadap hal-hal yang sederhana, ketidaksempurnaan yang jujur, dan keindahan abadi yang terpancar dari setiap jejak waktu.