Didorong oleh dukungan berkelanjutan dari Kementerian Pemerintahan Lokal—yang menyediakan pupuk, pengendalian hama, serta layanan logistik—produksi kurma lokal kini mampu memenuhi lebih dari 75 persen kebutuhan domestik. Pencapaian ini menjadi pilar penting dalam Strategi Ketahanan Pangan Nasional Qatar 2030, yang menargetkan sistem pangan mandiri dan berkelanjutan.
Festival seperti ini pun memainkan peran penting dalam rantai distribusi. Dengan memotong jalur perantara, para pemilik kebun bisa langsung memperkenalkan hasil panennya kepada konsumen, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mendukung produk lokal.
Para pengunjung pun antusias. Berbagai jenis kurma lokal—termasuk rutab yang terkenal akan kelembutannya—tersaji dalam tampilan yang menggiurkan. Sebuah keluarga asal India mengaku mencicipi hampir semua jenis kurma yang ditawarkan. "Kami menyukai semuanya. Kami menyarankan siapa pun yang tinggal di Qatar untuk tidak melewatkan festival ini," kata mereka sambil tersenyum.
Ahmed Al-Masri, seorang pengunjung setia festival, mengatakan bahwa ia dan keluarganya selalu menantikan musim rutab setiap tahun. "Kami tidak hanya membeli untuk kami sendiri, tetapi juga mengirimkannya kepada keluarga di luar negeri. Kurma lokal Qatar selalu lebih segar dan manis," ungkapnya.