Seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya mengungkapkan bahwa kehilangan akses ke sistem ini menciptakan kekhawatiran besar. "Kami tidak tahu apa yang mereka lakukan dengan data di dalamnya. Ini sangat mengkhawatirkan karena tidak ada pengawasan. Ada implikasi nyata terhadap keamanan siber dan risiko peretasan," ujarnya.
Meski masih bisa menggunakan email, para pejabat yang terdampak kini tidak lagi dapat mengakses data penting yang mencakup seluruh tenaga kerja federal. Hingga kini, pihak OPM, Gedung Putih, maupun tim baru yang ditunjuk belum memberikan komentar resmi mengenai situasi ini.
Sementara itu, OPM mulai mengirim memo dengan bahasa yang lebih santai, berbeda dari gaya birokrasi pada umumnya. Memo ini mendorong pegawai untuk mempertimbangkan opsi menerima pesangon dan mengundurkan diri—bahkan dengan iming-iming waktu liburan.
Don Moynihan, profesor di Ford School of Public Policy, Universitas Michigan, menyatakan bahwa tindakan di OPM ini menimbulkan kekhawatiran serius terkait pengawasan kongres dan bagaimana Trump serta Musk menangani birokrasi federal.