Sementara itu, pihak AS membantah telah mengetahui atau terlibat dalam kematian pemimpin Hamas Ismail Haniyeh. Wakil Duta Besar AS Robert Wood menyatakan bahwa AS tidak memiliki konfirmasi independen mengenai klaim Hamas mengenai kematiannya. Pernyataan serupa juga diutarakan oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam wawancara dengan media.
Bukan hanya Iran dan AS yang memiliki pandangan berbeda terkait insiden tersebut, tetapi penasihat senior Program AS di International Crisis Group, Brian Finucane, juga menyoroti risiko besar yang bisa terjadi setelah pembunuhan Ismail Haniyeh. Pembunuhan ini memperlihatkan ambivalensi peran AS di kawasan Timur Tengah. AS dikenal sebagai sekutu dekat Israel yang selalu membela negara itu, namun di sisi lain, juga berperan sebagai mediator gencatan senjata di Gaza dengan Hamas.