Kementerian Kesehatan mencatat adanya tren kenaikan kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia dalam beberapa pekan terakhir. Meskipun peningkatannya tidak begitu signifikan, namun diduga penyebabnya ialah adanya subvarian baru yang mulai muncul.
"Kemungkinan saat ini terjadi kenaikan karena potensi subvarian baru atau masih berasal dari varian JN 1," ungkap Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, saat dihubungi oleh CNNIndonesia.com pada Rabu (29/5).
Di sisi lain, Nadia menyatakan bahwa subvarian KP.1 dan KP.2 yang telah menyebabkan lonjakan kasus di Singapura belum ditemukan di Indonesia. Walau pun subvarian tersebut telah diidentifikasi di Malaysia, Thailand, dan Kamboja.
"Ia mungkin ada, tapi hingga saat ini belum ditemukan, baik itu subvarian KP maupun FLiRT," ujarnya.
Berdasarkan data laporan mingguan Covid-19 di Indonesia pada periode 12-18 Mei 2024, terdapat 19 kasus konfirmasi. Tingkat positivitas mingguan berada di angka 0,65 persen dan belum ada laporan kematian, dengan jumlah tes yang dilakukan per minggu mencapai 2.474 orang.