Di sisi lain, Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan, menegaskan bahwa Palestina tidak mencintai perdamaian. Tuduhan tersebut dikeluarkan setelah Mansour menyampaikan pidatonya, di mana Erdan bahkan menggunakan mesin penghancur kertas kecil untuk menghancurkan salinan Piagam PBB saat berada di mimbar, menyebabkan reaksi yang meresahkan di antara hadirin.
Selain itu, AS juga menegaskan bahwa keanggotaan Palestina di PBB harus melalui proses negosiasi langsung antara Palestina dan Israel. Hal ini merupakan tindakan sepihak di PBB dan di lapangan yang menurut mereka tidak akan memajukan solusi dua negara. Wakil Duta Besar AS untuk PBB, Robert Wood, menegaskan bahwa AS mendukung solusi dua negara yang melibatkan negosiasi langsung antara kedua belah pihak.
Meskipun demikian, Perserikatan Bangsa-Bangsa telah lama mendukung visi dua negara yang hidup berdampingan dalam batas yang aman dan diakui. Hal ini sejalan dengan keinginan Palestina untuk memiliki sebuah negara di Tepi Barat, Yerusalem timur, dan Jalur Gaza – wilayah-wilayah yang direbut oleh Israel dalam perang 1967 dengan negara-negara Arab tetangganya.