Perubahan kebijakan luar negeri Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Trump juga dapat dilihat dari penolakannya terhadap multilateralisme. America First yang diusungnya menunjukkan bahwa Amerika Serikat akan lebih fokus pada kepentingan nasionalnya sendiri dan tidak akan begitu peduli dengan peraturan internasional. Hal ini kontras dengan kebijakan multilateralisme yang dianut oleh Amerika Serikat sejak Perang Dunia II.
Munculnya aliansi dengan negara-negara demokratis dan pasar bebas di bawah kepemimpinan Trump juga menjadi faktor yang patut diperhitungkan dalam menganalisis dampaknya. Meskipun ada aliansi yang terjalin dengan negara-negara tertentu, kebijakan luar negeri Trump telah menimbulkan kekhawatiran bahwa Amerika Serikat akan semakin terlibat dalam isolasionisme.
Dalam konteks multilateralisme, Amerika Serikat menyebut bahwa sesuai dengan kebijakan isolationisme yang ditempuhnya, akan semakin tertutup terhadap kerja sama internasional di berbagai bidang. Ini akan mempengaruhi keterlibatan Amerika Serikat dalam forum-forum dan lembaga internasional, serta mengganggu dinamika kerja sama antar negara di kancah global.
Dari analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan Donald Trump telah membawa dampak signifikan terhadap kebijakan luar negeri Amerika Serikat dan konstelasi dunia secara keseluruhan. Implikasinya menimbulkan ketidakpastian dalam hubungan internasional, terutama terkait dengan kebijakan terhadap Timur Tengah dan strategi multilateralisme. Hasil dari pilihan politik Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat akan menjadi bahan evaluasi yang menarik bagi massa internasional.
Dampak Kepemimpinan Donald Trump di Arena Internasional
Presiden Amerika Serikat yang baru terpilih, Donald Trump, telah menghadirkan dampak yang signifikan dalam kebijakan luar negeri negara adidaya ini. Perubahan kebijakan yang diusung oleh Trump telah menarik perhatian dunia internasional terutama dalam konteks hubungan Amerika Serikat dengan negara-negara lain, dan pandangan terhadap ideologi multilateralisme.
Perubahan dalam Politik Gender dan Pemilihan Presiden
Kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat telah menimbulkan berbagai pandangan dalam konteks politik gender di negara adidaya tersebut. Hillary Clinton pada 2016 dan Kamala Harris pada 2024, dua wanita calon presiden dari Partai Demokrat, mengalami kekalahan yang menarik perhatian. Dalam kesempatan tersebut, pengamatan mengenai persaingan politik gender di Amerika Serikat menjadi lebih berkembang.