Big Ben, salah satu ikon paling terkenal di London, bukan hanya sekadar menara jam biasa. Ia adalah simbol dari arsitektur Gotik yang megah, merepresentasikan sejarah dan budaya Inggris selama lebih dari satu abad. Terletak di sebelah gedung Parlemen, Big Ben telah menjadi landmark dunia yang menarik jutaan pengunjung setiap tahunnya. Menara ini berdiri anggun di tepi Sungai Thames, penanda waktu yang tak hanya sekadar menunjukkan jam, tetapi juga menyimpan cerita dan warisan yang kaya.
Dirancang oleh arsitek Augustus Pugin, Big Ben adalah contoh sempurna dari arsitektur Gotik yang menakjubkan. Dengan tinggi 96 meter, menara ini menampilkan detail seni yang rumit, termasuk jendela-jendela lengkung dan ornamen-ornamen khas Gotik lainnya. Dikenal dengan nama asli Elizabeth Tower, Big Ben sebenarnya merujuk pada lonceng terbesar di dalam menara tersebut, yang memiliki bobot sekitar 13,5 ton. Suara lonceng yang berdentang menggema di seluruh London, menjadi pengingat waktu yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari warga kota.
Pembangunan menara ini dimulai pada tahun 1843 dan selesai pada tahun 1859. Selama bertahun-tahun, Big Ben telah mengalami berbagai perubahan dan renovasi, termasuk perbaikan setelah kerusakan akibat Perang Dunia II. Namun, menara ini tetap menjadi simbol ketahanan dan kekuatan London. Setiap jam, lonceng Big Ben berdentang, tidak hanya menandakan waktu, tetapi juga menandai berbagai momen penting dalam sejarah Inggris, termasuk perayaan dan kejadian nasional.