Tidak hanya itu, pernyataan dari Biden juga mungkin mencerminkan adanya keraguan terhadap efektivitas taktik militer dalam menangani pertikaian di kawasan tersebut. Dengan pengalaman AS yang pahit mengerahkan kekuatan militer di Irak dan Afghanistan, pemerintahan Biden mungkin lebih cenderung untuk mencari solusi politik dan diplomatik daripada intervensi militer yang langsung.
Perubahan sikap AS ini juga dapat memberikan peluang bagi negara-negara di kawasan untuk mengambil inisiatif dalam menyelesaikan konflik mereka sendiri tanpa campur tangan AS. Netanyahu dan pemerintahan Israel harus mempertimbangkan kembali strategi mereka dan mencari alternatif lain di luar dari tindakan militer terhadap Iran.
Namun, peringatan ini juga menimbulkan kekhawatiran terkait ketegangan yang mungkin muncul di kawasan tersebut jika Israel tetap memilih untuk mengambil tindakan militer terhadap Iran tanpa dukungan penuh dari AS. Kekhawatiran akan eskalasi konflik menjadi perang yang lebih luas di kawasan tersebut menjadi alasan utama mengapa Biden memberikan peringatan pada Netanyahu.
Sementara itu, Iran juga telah menegaskan bahwa mereka siap untuk melindungi diri dari ancaman militer manapun, termasuk dari Israel atau AS. Sikap keras Iran terhadap ancaman militer juga menjadi faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam merumuskan kebijakan luar negeri terkait konflik di Timur Tengah.