Terkait adanya penumpukan penumpang akibat pembatalan tersebut, Dewandono mengaku, pihaknya tak dapat memungkiri hal tersebut. Kendati demikian, kata dia, situasi di Bandara Soetta masih sangat kondusif. Lantaran pihaknya telah melakukan komunikasi dengan Garuda Indonesia dan Lion Air Grup untuk menjelaskan permasalah itu kepada ribuan calon penyumpang mereka.
“Setidaknya untuk memberikan kepastian pada penumpang. Biar juga tidak ada penumpang yang terlantar dan diberikan penjelasan dengan baik. Untuk jadwal pasti penerbangan kembali para penumpang tujuan Lombok dan Bali kami serahkan ke maskapai penerbangan masing-masing,” imbuhnya.
Sementara salah satu penumpang tujuan bali, Nyoman Gede Perdana mengaku, jika dirinya belum mendapatkan informasi jadwal penerbangan dari pihak Lion Air terkait adanya pembatalan penerbangan tersebut. Sehingga dirinya kembali datang ke Bandara Soetta untuk memastikan jadwal penerbangannya ke maskapai penerbangan itu. Dia pun tak mempersoalkan adanya pembatalan tersebut. Namun, yang diharapkannya adanya kepastian jadwal penerbangan baru setelah erupsi vulkanik Gunung Agung selesai.
“Karena tidak ada kepastian saya sama yang lain ke sini. Aturannya pas Minggu malam itu dikasih tau biar jangan bolak-balik ke sini. Kami tau memang resikonya besar kalau tetap terbang, tetapi infomasikanlah jadwal pasti kami kapan berangkat ke Bali,” ucapnya di Terminal 1 B, Bandara Soetta.
Menyikapi itu, Corporate Communication Lion Air Group, Ramaditya Handoko menyatakan, jika pihaknya sedang melakukan refund dan me-reschedule jadwal penerbangan ratusan calon penumpang mereka tersebut. Salah satunya pengarahan calon penumpang untuk menghubungi pelayanan call center maupun customer service Lion Air Group yang tersedia di Bandara Soetta. Baik itu Lion Air, Wings Air, Batik Air, Malindo Air, dan Thai Lion Air.