Sementara itu, AS sendiri sedang memasuki masa kampanye pemilihan presiden, dan rival petahana Joe Biden, Donald Trump, memberikan pernyataan yang berpotensi meningkatkan ketegangan antara AS dan Rusia. Masing-masing pihak menawarkan visi yang berbeda terkait penyelesaian konflik di Ukraina, yang dapat berdampak pada hubungan AS dengan Rusia.
Situasi ini semakin diperumit dengan pernyataan provokatif dari dekan departemen politik global di Universitas Negeri Moskow, Andrei Sidorov, mengenai calon presiden AS, Kamala Harris. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa bahkan di tingkat akademis, hubungan antara Rusia dan AS tetap cenderung tegang.