Di banyak negara Asia, ada etiket tak tertulis yang dijunjung tinggi: memberikan atau menerima sesuatu, terutama kado, harus menggunakan tangan kanan. Bagi yang tidak terbiasa, kebiasaan ini mungkin terlihat sepele. Di baliknya tersembunyi makna mendalam yang berakar pada sejarah, agama, dan budaya. Tradisi ini bukan sekadar sopan santun, melainkan cerminan dari penghormatan, kebersihan, dan nilai-nilai spiritual yang telah diwariskan turun-temurun.
Tangan Kanan sebagai Simbol Kebaikan dan Kehormatan
Tradisi ini berawal dari pandangan universal di banyak budaya, terutama yang berbasis di Asia, bahwa tangan kanan adalah tangan yang "baik" atau bersih. Di sebagian besar budaya, tangan kanan digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang dianggap mulia dan bersih, seperti makan, berjabat tangan, menulis, dan bekerja. Ini kontras dengan tangan kiri, yang dalam banyak tradisi, dianggap tidak bersih karena sering digunakan untuk kegiatan yang berkaitan dengan kebersihan diri.
Dalam konteks ini, menggunakan tangan kanan untuk memberikan kado atau barang menunjukkan penghormatan tertinggi kepada orang yang menerimanya. Ini seperti memberi tahu bahwa "saya memberikan ini dengan niat tulus dan bersih." Tindakan ini secara tidak langsung menyampaikan pesan bahwa kado tersebut adalah sesuatu yang berharga dan diberikan dengan hati yang tulus. Menyerahkan kado dengan tangan kiri bisa dianggap sebagai penghinaan atau isyarat bahwa hadiah itu tidak diberikan dengan tulus, meskipun mungkin tidak ada niat buruk.