Setelah sebelas bulan berlalu sejak perang terakhir, upaya diplomasi untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata guna mengakhiri konflik dan membebaskan sandera Israel, warga asing yang ditahan di Gaza, serta warga Palestina yang dipenjara di Israel telah gagal. Kedua belah pihak terus saling menyalahkan atas kegagalan mediasi yang melibatkan Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat. Meskipun AS tengah bersiap untuk mengajukan proposal gencatan senjata baru, prospek terobosan tetap suram karena kesenjangan antara Israel dan Hamas masih sangat besar.
Pada Kamis (5/9/2024), Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menekankan bahwa Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas memiliki kewajiban untuk menyelesaikan sisa-sisa perbedaan guna mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza. Meskipun hampir 90% kesepakatan gencatan senjata di Gaza telah disetujui, masih ada masalah kritis yang belum terpecahkan, termasuk mengenai koridor Philadelphia di sepanjang perbatasan selatan Gaza dengan Mesir, yang menjadi perdebatan antara kedua pihak.