Proses wawancara menjadi tahapan krusial dalam proses seleksi kerja. Namun, dengan kemajuan teknologi, cara wawancara pun mengalami evolusi. Dahulu, wawancara kerja hanya dilakukan secara langsung atau offline, namun kini dengan perkembangan teknologi, wawancara kerja juga dapat dilakukan secara online. Meskipun tujuannya sama, yakni untuk mengevaluasi kualifikasi dan kepribadian kandidat, namun terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua metode tersebut.
Perbedaan pertama yang mencolok adalah dalam hal komunikasi. Pada wawancara offline, komunikasi terjadi secara langsung antara pewawancara dan kandidat. Ini memungkinkan untuk terciptanya hubungan personal yang lebih kuat serta pertukaran ekspresi secara langsung, yang membantu dalam membaca bahasa tubuh dan ekspresi wajah kandidat. Sementara itu, dalam wawancara online, komunikasi terjadi melalui layar komputer atau perangkat teknologi lainnya. Hal ini dapat menyebabkan terbatasnya kemampuan untuk membaca bahasa tubuh secara menyeluruh dan terjadinya gangguan teknis seperti koneksi internet yang buruk.
Jenis pertanyaan yang diajukan dalam kedua jenis wawancara juga dapat berbeda. Pada wawancara offline, pewawancara mungkin cenderung untuk bertanya tentang pengalaman kerja sebelumnya dan kemampuan teknis kandidat. Sementara pada wawancara online, pertanyaan tentang kemampuan beradaptasi dengan teknologi dan kemampuan untuk bekerja secara mandiri kemungkinan akan lebih sering diajukan, mengingat lingkungan kerja yang semakin cenderung untuk menggunakan teknologi da