Inovasi dalam resep dan teknik memasak juga merupakan faktor penting dalam menciptakan kuliner viral. Banyak koki dan pengusaha kuliner yang terus mencari cara-cara baru untuk mengejutkan pelanggan mereka dengan kreasi makanan yang tidak biasa. Misalnya, penggunaan bahan-bahan yang tidak biasa, teknik memasak yang baru, atau penyajian yang kreatif dapat menghasilkan hidangan yang menarik dan memikat. Inovasi ini sering kali menjadi bahan pembicaraan di media sosial dan blog kuliner, yang pada gilirannya dapat meningkatkan popularitas kuliner tersebut.
Faktor lain yang berkontribusi terhadap viralitas kuliner adalah keterlibatan komunitas online. Platform media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Twitter memainkan peran penting dalam menyebarluaskan tren kuliner. Dengan menggunakan hashtag dan tagar yang relevan, pengguna dapat dengan mudah menemukan dan membagikan konten terkait dengan kuliner viral. Ini menciptakan efek domino di mana semakin banyak orang yang terlibat, semakin besar pula potensi viralitas dari hidangan tersebut.
Tidak kalah pentingnya adalah keterhubungan antara makanan dan budaya pop. Kuliner viral sering kali terhubung dengan film, acara TV, atau selebriti yang mempromosikannya. Ketika sebuah hidangan muncul di acara TV populer atau menjadi favorit selebriti, popularitasnya dapat melonjak dengan cepat. Koneksi ini tidak hanya membantu dalam memperkenalkan makanan kepada audiens yang lebih luas tetapi juga menambah daya tarik dan daya pikat kuliner tersebut.