Penyebab keberlanjutan madu dalam jangka panjang juga dapat dikaitkan dengan proses pembuatan dan penyimpanannya. Madu dihasilkan melalui proses kompleks di mana lebah mengumpulkan nektar dari bunga, kemudian mengubah nektar tersebut menjadi madu dengan cara menguapkan sebagian besar kandungan airnya. Proses ini terjadi di dalam tubuh lebah dan diikuti dengan penyimpanan madu di dalam sarang. Hampir semua jenis madu yang berasal dari sumber yang berbeda memiliki daya simpan yang sama karena proses alami yang dilalui.
Bahkan, ada penemuan menarik terkait madu yang ditemukan di makam Raja Tutankhamun di Mesir. Madu tersebut berusia lebih dari 3.000 tahun, dan ketika diuji, masih ditemukan dalam kondisi baik dan dapat dimakan. Temuan ini memberikan bukti nyata tentang daya tahan dan keawetan madu, menunjukkan bahwa ia adalah makanan yang benar-benar tidak akan basi.
Selain itu, madu sering kali digunakan dalam pengobatan alami karena berbagai khasiatnya. Kandungan antioksidan dan komponen antiseptiknya membuat madu bermanfaat dalam membantu menyembuhkan luka dan meredakan gejala penyakit tertentu. Hal ini semakin menambah nilai tambah dari makanan alami ini. Oleh karena itu, penyimpanannya yang lama bukan hanya berkaitan dengan rasa tetapi juga pada sifat-sifat kesehatan yang dimilikinya.