Proses pembuatan Bubur Sumsum Kudus dimulai dengan mencampurkan tepung beras dengan santan dan garam. Campuran ini kemudian dimasak di atas api kecil sambil terus diaduk hingga mengental dan matang. Sementara itu, gula merah direbus dengan air dan daun pandan hingga larut dan membentuk kuah manis yang kental.
Setelah bubur dan kuah siap, bubur disajikan dalam mangkuk dan disiram dengan kuah gula merah. Kombinasi rasa manis dari kuah gula merah dan gurih dari santan membuat Bubur Sumsum Kudus menjadi sajian yang sangat lezat dan menggugah selera.
Cara Penyajian Bubur Sumsum Kudus
Bubur Sumsum Kudus biasanya disajikan dalam keadaan hangat, tetapi juga bisa dinikmati dalam keadaan dingin. Berikut adalah beberapa langkah penyajian Bubur Sumsum Kudus:
1. Penyajian dalam Mangkok: Tuangkan bubur sumsum yang sudah matang ke dalam mangkuk.
2. Siraman Kuah Gula Merah: Siramkan kuah gula merah di atas bubur sumsum hingga merata.
3. Pelengkap: Beberapa orang menambahkan parutan kelapa atau irisan buah pisang sebagai pelengkap untuk menambah cita rasa dan tekstur.
Bubur Sumsum Kudus sangat cocok dinikmati sebagai sarapan pagi, camilan sore, atau hidangan penutup setelah makan besar.
Keunikan Bubur Sumsum Kudus
Keunikan Bubur Sumsum Kudus terletak pada kesederhanaan bahanbahan dan proses pembuatannya yang menghasilkan rasa yang luar biasa. Tekstur bubur yang lembut berpadu sempurna dengan kuah gula merah yang manis dan harum. Penggunaan santan dan daun pandan memberikan aroma dan rasa khas yang tidak ditemukan pada bubur sumsum dari daerah lain.
Selain itu, Bubur Sumsum Kudus juga mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi kuliner Kudus. Hidangan ini merupakan bagian tak terpisahkan dari berbagai acara adat dan keagamaan, menunjukkan betapa pentingnya makanan dalam kehidupan masyarakat Kudus.