Dalam konteks ini, penelitian tentang keberadaan garam di permukaan Mars dan kemungkinan adanya mikroba yang hidup bergantung pada garam menjadi hal yang penting untuk diperhatikan. Mengingat pentingnya isu ini, NASA dapat mengirimkan misi khusus ke Mars dengan fokus pada eksplorasi mengenai keberadaan garam dan potensi kehidupan mikroba yang terkait dengannya.
Dengan demikian, NASA perlu terus melakukan penelitian secara mendalam untuk memahami kondisi unik dan kehidupan di Mars. Kegagalan eksperimen Viking 1 pada 1976 harus dijadikan pembelajaran untuk memperluas wawasan tentang habitat dan kehidupan di planet Mars, sehingga langkah-langkah yang diambil selanjutnya dapat lebih terarah dan efektif.
Hal ini akan memberikan kontribusi besar dalam pemahaman manusia tentang kehidupan di luar bumi dan membawa penelitian astronomi dan astrobiologi ke tingkat baru. Dengan upaya yang terus-menerus, dapat diharapkan bahwa penemuan-penemuan signifikan terkait dengan kehidupan di Mars akan dapat dicapai pada masa yang akan datang.
Mengapa Garam di Mars Sangat Penting?
Garam memiliki peran yang sangat penting dalam memengaruhi ekosistem di Mars. Kehadiran garam di Mars memungkinkan adanya sumber air yang dapat diperlukan bagi kehidupan mikroba. Di Bumi, kehidupan dalam kondisi kering juga kerap bergantung pada garam sebagai sumber kelembaban.
Mikroba di Padang Pasir Atacama di Cile yang hidupnya bergantung pada garam menjadi contoh konkret bahwa kehidupan bisa tersedia di lingkungan yang kering dengan keberadaan garam. Oleh karena itu, fokus pencarian kehidupan di Mars seharusnya lebih diperluas dengan memperhatikan keberadaan dan fungsi garam dalam ekosistem planet tersebut.