Menurut FBI, sebagian besar kematian akibat kekerasan senjata terjadi di wilayah perkotaan, dengan keterlibatan geng menjadi salah satu faktor penyebab utama. Fenomena ini menunjukkan bahwa keberadaan senjata ilegal yang mudah diakses oleh kelompok-kelompok kriminal memperburuk situasi keamanan di komunitas-komunitas yang rentan.
Salah satu langkah yang dapat diambil adalah memperketat kontrol yang lebih ketat terhadap penjualan senjata, serta meningkatkan upaya pencegahan kekerasan melalui pendekatan rehabilitasi bagi anggota geng, terutama mereka yang masih dalam usia muda. Pendidikan mengenai bahaya kekerasan senjata juga perlu ditingkatkan, baik di lingkungan sekolah maupun di tingkat keluarga.
Pentingnya advokasi terhadap perubahan kebijakan guna mengurangi akses mudah terhadap senjata api tidak bisa diabaikan. Pembatasan terhadap kepemilikan senjata oleh individu yang memiliki riwayat kekerasan atau gangguan mental juga menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan.
Sementara itu, dukungan terhadap keluarga korban kekerasan senjata juga harus menjadi prioritas dalam upaya penanggulangan dampak psikologis dan sosial yang diakibatkan oleh kejadian tragis seperti ini. Dengan memberikan pendampingan dan sumber daya yang diperlukan, diharapkan keluarga-keluarga yang terkena dampak dapat mendapatkan dukungan yang memadai dalam proses pemulihan.