Menyikapi kasus ini, peningkatan kesadaran akan pentingnya pembinaan emosi dan sikap positif dalam mengatasai tekanan lingkungan serta pemahaman mengenai pentingnya keterlibatan penuh dalam mengasuh anak menjadi hal yang sangat krusial. Peningkatan kualitas pendidikan keluarga juga menjadi kunci dalam mencegah kasus kekerasan terhadap anak.
Berdasarkan data BPS, jumlah kasus kekerasan terhadap anak di Indonesia masih relatif tinggi, bahkan sejak beberapa tahun terakhir. Hal ini menjadi alarm bahwa tindakan preventif dan penegakan hukum yang lebih tegas harus segera diperkuat. Perlindungan anak bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga semua pihak baik individu maupun komunitas.
Dalam konteks ini, pendidikan emosi, kesehatan mental, dan pemahaman pentingnya pola asuh yang positif harus menjadi fokus dalam upaya perlindungan anak di Indonesia. Pencegahan tindakan kekerasan terhadap anak sudah seharusnya menjadi agenda utama dalam upaya menciptakan lingkungan yang aman dan berkualitas bagi anak-anak Indonesia.
Mengutip data dari Lembaga Perlindungan Anak, kasus kekerasan terhadap anak sering kali terjadi di lingkungan keluarga, sehingga perlunya kerjasama yang solid dan sinergi antara keluarga, sekolah, dan pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung perkembangan anak. Peran aktif seluruh pihak dalam menciptakan lingkungan yang positif bagi anak sangat dibutuhkan guna mencegah kasus-kasus kekerasan yang semakin mengkhawatirkan.