Media sosial juga berfungsi sebagai platform untuk berbagi dan mempublikasikan foto atau video dari kejahatan. Dalam beberapa kasus, gambar atau rekaman video dari kejadian kriminal dapat diunggah secara langsung oleh saksi mata. Ini dapat memberikan bukti visual yang berguna bagi penyelidik dan membantu dalam proses hukum. Namun, ada juga risiko terkait dengan hal ini, termasuk pelanggaran privasi dan potensi untuk penyebaran konten yang sensitif atau traumatis. Pihak berwenang harus hati-hati dalam menangani dan membagikan konten semacam ini untuk melindungi hak-hak individu yang terlibat.
Penting juga untuk mempertimbangkan peran media sosial dalam mempengaruhi opini publik terhadap kasus kriminal. Diskusi dan komentar di platform sosial sering kali mencerminkan pendapat masyarakat, yang bisa mempengaruhi persepsi umum tentang kasus tersebut. Kampanye online atau petisi dapat mempengaruhi hasil kasus dengan menekan pihak berwenang atau pengadilan untuk bertindak sesuai dengan tekanan publik. Ini dapat mempercepat proses hukum atau mempengaruhi keputusan pengadilan, meskipun juga berisiko menciptakan tekanan yang tidak adil atau keputusan yang tidak berdasarkan fakta.
Di sisi lain, media sosial memungkinkan korban kejahatan dan keluarga mereka untuk mendapatkan dukungan dan berbagi pengalaman mereka. Grup dukungan online dan forum dapat menyediakan ruang bagi individu untuk berbicara tentang pengalaman mereka dan mendapatkan dukungan emosional dari orang lain yang mengalami situasi serupa. Ini juga dapat meningkatkan kesadaran tentang isu-isu tertentu dan mendorong tindakan kolektif untuk mencegah kejahatan serupa di masa depan.