Selain itu, pelat dinas tersebut milik kakak yang merupakan mantan anggota TNI dengan inisial T. Pelat nomor tersebut kedaluwarsa sejak tahun 2018 dan dialokasikan untuk kendaraan dinas operasional milik purnawirawan TNI Marsda TNI (Purn) Asep Adang Supriyadi, yang saat ini menjabat sebagai guru besar di Universitas Pertahanan.
Kompol Anggi Fauzi Hasibuan dari Polda Metro Jaya mengungkapkan bahwa motif penggunaan plat nomor tersebut adalah untuk menghindari aturan ganjil-genap yang berlaku pada periode mudik lebaran 2024. PWGA mengaku plat nomor dinas tersebut dipinjamkan oleh kakaknya, dan ia menggunakan plat nomor tersebut saat tanggal genap dengan izin kakaknya.
Selain itu, plat dinas TNI palsu yang digunakan PWGA dibuang di wilayah Lembang, Jawa Barat, setelah kejadian cekcoknya dengan wartawan menjadi viral di media sosial.
Dari pengakuan PWGA, aksinya membuang plat dinas TNI palsu dilakukan setelah mengetahui bahwa video rekaman cekcoknya dengan wartawan di Tol Jakarta-Cikampek menjadi viral. Kakak PWGA yang merupakan purnawirawan TNI memberikan arahan kepada PWGA untuk segera membuang plat dinas palsu tersebut.