Menurut data statistik Badan Karantina Indonesia, penyelundupan barang-barang kebutuhan pokok ke dalam wilayah Indonesia masih sering terjadi. Selain beras dan minyak goreng, banyak juga kasus penyelundupan produk-produk lain seperti gula, daging, dan produk susu. Hal ini menunjukkan adanya permasalahan serius terkait keamanan pangan dan perdagangan di perbatasan Indonesia.
Pihak berwenang terus berupaya untuk memperketat pengawasan di perbatasan serta meningkatkan koordinasi antarinstansi untuk menanggulangi perilaku penyelundupan ini. Selain itu, sosialisasi kepada masyarakat mengenai bahaya dan konsekuensi dari aktivitas penyelundupan juga terus dilakukan untuk mencegah terulangnya kasus-kasus sejenis di masa depan.
Kasus seperti temuan beras dan minyak goreng selundupan yang dilakukan tim patroli gabungan ini menjadi bukti nyata bahwa upaya penyelundupan barang-barang kebutuhan pokok masih menjadi perhatian serius pihak berwenang. Diperlukan kerjasama yang solid antara instansi terkait dan partisipasi masyarakat untuk menekan kasus penyelundupan ini, sehingga keberlangsungan industri serta perekonomian dalam negeri tetap terjaga dengan baik.
Selain itu, penggunaan teknologi canggih seperti alat deteksi pengamanan perbatasan juga perlu ditingkatkan untuk mendukung upaya pencegahan penyelundupan. Hal ini akan membantu meminimalisir risiko penyelundupan dan memberikan efek jera terhadap para pelaku kegiatan ilegal tersebut.