Tampang

Mengatasi Stigma Sosial terhadap Korban Pelecehan oleh Pemuka Agama

28 Jul 2024 20:41 wib. 211
0 0
Pelecehan
Sumber foto: Google

Pelecehan seksual oleh pemuka agama adalah isu yang sangat sensitif dan kompleks, yang sering kali diikuti oleh stigma sosial terhadap korban. Stigma ini dapat menghalangi korban untuk melapor, mencari bantuan, atau mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan untuk pulih. Mengatasi stigma sosial ini adalah langkah penting dalam mendukung korban dan mencegah pelecehan lebih lanjut.

Memahami Stigma Sosial terhadap Korban Pelecehan

Stigma sosial adalah tanda atau label negatif yang diberikan kepada individu atau kelompok berdasarkan karakteristik tertentu. Dalam konteks pelecehan seksual oleh pemuka agama, stigma sering kali mencakup pandangan bahwa korban memalukan, bertanggung jawab atas apa yang terjadi, atau bahkan berbohong untuk mendapatkan perhatian. Stigma ini bisa sangat merusak, membuat korban merasa terisolasi dan malu.

Penyebab Stigma Sosial

Ketidakpahaman Masyarakat: Banyak orang yang belum sepenuhnya memahami dinamika pelecehan seksual, terutama yang melibatkan pemuka agama. Ketidaktahuan ini dapat memicu pandangan yang salah dan prasangka terhadap korban.

Kekuasaan dan Otoritas: Pemuka agama sering kali dianggap sebagai figur yang tidak mungkin melakukan kesalahan. Ini membuat pengakuan korban sulit diterima oleh masyarakat yang sangat menghormati pemuka agama tersebut.

Budaya Patriarkal: Dalam banyak budaya, ada kecenderungan untuk menyalahkan korban, terutama wanita. Budaya patriarkal dapat memperkuat stigma terhadap korban pelecehan seksual.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.