Meningkatnya permintaan uang terus berlanjut, pada 12 April 2024, pelaku kembali meminta korban untuk mengirimkan uang sebesar Rp 500.000. Kejadian ini semakin meruncing saat pelaku mengaku sedang mengurus dokumen pernikahan dan meminta korban untuk mengirimkan uang sebesar Rp 1.900.000. Semua permintaan tersebut dibuat dengan janji hubungan serius dan mengajak korban menikah.
Para keluarga korban yang mendengar kisah ini mulai merasa curiga dan akhirnya berhasil menjebak pelaku dengan mengundangnya ke rumah. Setelah diinterogasi, pelaku mengakui bahwa dirinya hanya memalsukan identitas sebagai anggota marinir untuk memikat korban.
Kisah tragis ini menjadi peringatan penting bagi masyarakat, terutama para perempuan, untuk lebih berhati-hati dalam membangun hubungan baru, terutama melalui dunia maya. Penting untuk selalu melakukan tindakan pencegahan dan memastikan bahwa seseorang benar-benar adalah apa yang dia klaim sebagai identitasnya.