Peristiwa tragis terjadi di laut Nigeria pada hari Sabtu terakhir. Dalam serangkaian serangan bunuh diri, sedikitnya 18 orang tewas dan 19 lainnya mengalami luka-luka parah. Menurut laporan dari AFP, tiga ledakan terjadi di kota Gwoza, di mana salah satunya dilakukan oleh seorang penyerang wanita yang menggendong bayi di punggungnya. Ia meledakkan diri di tengah-tengah acara pernikahan, menyebabkan kerugian besar bagi masyarakat setempat.
Serangan terjadi di kota perbatasan di seberang Kamerun, menargetkan sebuah rumah sakit dan pemakaman bagi korban ledakan pernikahan sebelumnya. Badan Manajemen Darurat Negara Bagian Borno (SEMA) melaporkan bahwa sedikitnya 18 orang tewas dan 42 lainnya terluka dalam serangan tersebut. Terdapat laporan yang menyebutkan bahwa korban tewas termasuk anak-anak, pria, wanita, dan bahkan wanita hamil.
Lebih lanjut, 19 orang yang terluka parah telah dibawa ke ibukota regional Maiduguri, sementara 23 orang lainnya masih menunggu evakuasi. Seorang anggota milisi yang membantu militer di Gwoza juga mengungkapkan bahwa dua rekannya dan seorang tentara juga tewas dalam serangan lain di sebuah pos keamanan. Meskipun pihak berwenang belum mengkonfirmasi jumlah korban secara resmi.
Militan Boko Haram, sebuah kelompok ekstremis yang telah lama menjadi ancaman di Nigeria, memiliki sejarah yang terkait dengan kota Gwoza. Pada tahun 2014, kelompok ini merebut kota tersebut saat mereka menguasai sebagian wilayah di Borno utara. Meskipun kota berhasil direbut kembali oleh militer Nigeria dengan bantuan pasukan Chad pada tahun 2015, Boko Haram terus melancarkan serangan dari pegunungan di dekat Gwoza.