Tampang

Kejahatan Fisik vs. Kejahatan Non-Fisik di Kampus: Perbedaan dan Penanganan

26 Jul 2024 22:22 wib. 300
0 0
Kejahatan
Sumber foto: Google

Di sisi lain, dampak kejahatan non-fisik mungkin tidak langsung terlihat tetapi dapat memiliki efek yang merusak jangka panjang. Korban kejahatan non-fisik sering mengalami trauma emosional yang mempengaruhi kesehatan mental mereka. Perundungan, misalnya, dapat menyebabkan penurunan rasa percaya diri dan isolasi sosial, sementara pelecehan seksual dapat menimbulkan dampak yang lebih serius seperti gangguan stres pasca-trauma (PTSD).

Strategi Penanganan

Penanganan kejahatan fisik di kampus memerlukan pendekatan yang terkoordinasi antara pihak keamanan kampus, penegak hukum, dan layanan medis. Berikut beberapa strategi yang dapat diterapkan:

Penguatan Keamanan Kampus: Memasang sistem keamanan seperti kamera CCTV, penerangan yang baik, dan patroli keamanan rutin dapat membantu mencegah dan merespons kejahatan fisik dengan cepat.

Pelatihan Keamanan: Memberikan pelatihan kepada staf keamanan kampus dan mahasiswa tentang bagaimana menangani situasi kekerasan dan melakukan evakuasi yang aman.

Kerja Sama dengan Penegak Hukum: Menjalin kemitraan dengan kepolisian lokal untuk menangani kasus kejahatan fisik secara efektif dan memberikan dukungan hukum kepada korban.

Untuk kejahatan non-fisik, pendekatannya sering kali lebih berfokus pada dukungan emosional dan perubahan budaya di kampus. Beberapa strategi meliputi:

Kampanye Kesadaran: Melakukan kampanye pendidikan untuk meningkatkan kesadaran tentang dampak kejahatan non-fisik, seperti perundungan dan pelecehan seksual, serta memberikan informasi tentang cara melaporkan dan mendapatkan bantuan.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.