Lebih miris lagi, Ipda S diduga memanfaatkan pemeriksaan sebagai kedok. "Klien dibawa ke ruangan, tapi malah dicium dua kali dalam situasi berbeda," paparnya. Bukti digital percakapan dengan AKP S telah dilampirkan, meski aksi Ipda S sulit dibuktikan karena tak ada saksi.
Polda Sumut melalui Kasubbid Penmas Kompol Siti Rohani Tampubolon menyatakan sedang mengkaji laporan ke Divisi Propam. LS nekat melapor demi mencegah korban berikutnya.