Seorang pemuda di Kota Medan, Sumatera Utara ditangkap Unit Reskrim Polsek Medan Tuntungan lantaran mencuri sepeda motor milik tantenya. Uang hasil penjualan sepeda motor digunakan pelaku untuk membayar biaya sewa rumah kontrakannya. Tindakan tersebut tidak dapat dianggap enteng, menggambarkan kondisi sosial dan ekonomi yang mendorong seseorang melakukan tindakan yang melanggar hukum.
Kasus seperti ini merepresentasikan ketidakstabilan ekonomi yang dihadapi banyak pemuda di Indonesia. Semakin tingginya biaya hidup, terutama untuk biaya kontrakan, membuat banyak pemuda terjebak dalam situasi finansial yang sulit. Di tengah pesatnya perkembangan kota-kota besar, sulitnya mendapatkan pekerjaan dengan penghasilan yang layak membuat banyak pemuda terpaksa mencari jalan pintas. Namun, tidak sedikit dari mereka yang akhirnya terjerumus dalam tindak kriminal, seperti pencurian, demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Kasus pemuda yang mencuri motor tantenya untuk membayar kontrakan menjadi peringatan bagi kita semua akan pentingnya pendidikan keuangan dan kesadaran akan pentingnya menumbuhkan sikap tahan banting di tengah situasi ekonomi sulit. Banyak pemuda yang kurang memiliki pengetahuan dalam mengatur keuangan pribadi sehingga terjebak dalam lingkaran kemiskinan dan utang. Pendidikan mengenai manajemen keuangan sejak dini perlu ditingkatkan agar generasi muda memiliki pemahaman yang baik dalam mengelola keuangannya.