Dampak Kesehatan pada Remaja
Konsumsi jajanan cepat saji yang berlebihan dapat menimbulkan berbagai dampak kesehatan, di antaranya:
1. Peningkatan Risiko Obesitas
Makanan cepat saji umumnya tinggi kalori dan rendah nutrisi. Pola makan seperti ini dapat menyebabkan penambahan berat badan yang signifikan jika tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup.
2. Gangguan Metabolisme
Tingginya kandungan gula dan lemak trans dalam makanan cepat saji dapat mengganggu metabolisme tubuh, meningkatkan kadar kolesterol, serta risiko diabetes.
3. Masalah Kesehatan Mental
Beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara pola makan tidak sehat dengan gangguan kesehatan mental, seperti kecemasan dan depresi. Konsumsi berlebihan makanan cepat saji dapat mempengaruhi keseimbangan kimia otak.
4. Kurangnya Asupan Nutrisi Penting
Ketergantungan pada makanan cepat saji sering kali mengurangi asupan buah, sayur, dan sumber protein berkualitas, yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan remaja.
Peran PAFI Kota Rengat dalam Edukasi Kesehatan Remaja
Melihat dampak negatif dari tren ini, peran komunitas dan organisasi kesehatan menjadi sangat penting. Salah satunya adalah Perhimpunan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) di Kota Rengat. Sebagai wadah profesional bagi para apoteker, PAFI Rengat aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya remaja, mengenai pentingnya pola makan sehat.
Menurut informasi dari pafirengat.org, PAFI Kota Rengat telah menyelenggarakan berbagai program, seperti seminar kesehatan di sekolah-sekolah, kampanye pola hidup sehat, dan pelatihan tentang cara memilih makanan yang bernutrisi. Dengan pendekatan ini, PAFI berupaya meningkatkan kesadaran remaja tentang bahaya konsumsi makanan tidak sehat dan pentingnya menjaga keseimbangan nutrisi.