"CPR segera bisa menjadi perbedaan antara hidup dan mati, dua kali lipat atau bahkan tiga kali lipat kesempatan seseorang untuk bertahan hidup. Ini adalah keterampilan yang dapat dipelajari dengan mudah, dan kami mendorong setiap orang untuk melengkapi diri dengan pengetahuan ini dan tidak takut menggunakannya selama darurat, "kata Nissen.
Polling online menanyakan lebih dari 1.000 orang dewasa A.S. Lima puluh empat persen responden mengatakan bahwa mereka tahu bagaimana melakukan resusitasi kardiopulmoner.
Namun, hanya satu dari enam yang tahu bahwa hanya tangan (hanya penekanan dada, tidak ada napas) adalah metode CPR yang direkomendasikan untuk para pengamat. Dan hanya 11 persen yang mengetahui tingkat yang benar (100 sampai 120 menit) untuk penekanan dada.
Defibrillator eksternal otomatis (AED) juga bisa menjadi penyelamat ketika seseorang menderita serangan jantung, namun hanya 27 persen responden mengatakan bahwa ada AED di tempat mereka bekerja, survei tersebut menemukan.