Dalam hal risiko stroke, kedua jenis konsumsi tembakau ini memiliki dampak yang serupa. Dr. Erlina Burhan menjelaskan bahwa konsumsi tembakau dalam bentuk apapun dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke. Asap rokok konvensional telah terbukti menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan penumpukan plak di arteri, yang dapat menyebabkan sumbatan dan akhirnya menyebabkan stroke. Di sisi lain, vape juga tidak bisa dianggap aman karena kandungan nikotin di dalamnya masih dapat mempengaruhi fungsi pembuluh darah dan meningkatkan risiko terkena stroke.
Menurut Dr. Erlina, konsumsi rokok konvensional dan vape secara bergantian tidak mengurangi risiko kesehatan, malah justru meningkatkannya. Kombinasi efek merusak dari dua jenis produk tembakau ini dapat menyebabkan kerusakan paru-paru yang lebih parah, merusak pembuluh darah, dan akhirnya meningkatkan risiko terkena serangan jantung atau stroke. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat, terutama generasi muda, untuk semakin waspada terhadap risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh konsumsi kedua jenis produk ini.