Pola makan sehat telah terbukti menjadi salah satu kunci penting dalam meraih umur panjang. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal bergengsi Nature Medicine, para ilmuwan menemukan hubungan signifikan antara pola makan berbasis nabati dan kesehatan yang lebih baik di usia senja. Penelitian ini melibatkan lebih dari 105.000 partisipan dari Amerika Serikat, yang terus dipantau selama kurun waktu hingga 30 tahun.
Penelitian ini menganalisis berbagai pola makan serta kebiasaan diet yang ada, termasuk pola makan Mediterania, yang terkenal mengandalkan minyak zaitun, ikan segar, dan berbagai jenis kacang-kacangan. Selain itu, rencana makan Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH) juga dipertimbangkan, di mana diet ini dirancang untuk mengurangi asupan garam dengan tujuan mengontrol tekanan darah dan mendukung kesehatan jantung.
Penemuan tersebut menunjukkan bahwa pilihan makanan dengan basis sayuran dan buah-buahan memberikan dampak yang positif bagi kesehatan fisik dan mental, terutama saat seorang individu memasuki usia lanjut.
Dalam analisis tersebut, para peneliti menemukan bahwa individu yang menjalani pola makan sehat memiliki banyak kesamaan. Mereka yang paling bugar di usia tua cenderung mengonsumsi beragam buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, lemak tak jenuh yang bermanfaat, serta kacang-kacangan.
Selain itu, mereka juga memasukkan protein hewani dalam jumlah yang sedang, seperti produk susu rendah lemak. Aspek diet yang menjadi fokus utama adalah penghindaran terhadap makanan tinggi natrium, makanan olahan, daging merah, dan lemak trans, yang sebagian besar biasa ditemukan dalam makanan cepat saji, serta makanan yang digoreng.