Selain itu, daun peppermint bersifat analgesik, antiseptik, dan antimikroba, menjadikannya pelengkap ideal untuk meredakan gejala pilek, batuk, atau sesak napas akibat iritasi ringan pada paru-paru.
Bahkan beberapa studi ilmiah menunjukkan bahwa inhalasi minyak peppermint dapat membantu meningkatkan kualitas pernapasan secara langsung. Tak heran jika tanaman ini kerap digunakan dalam terapi aromaterapi maupun ramuan herbal.
2. Daun Kelor: Superfood Lokal Penjaga Paru-Paru
Daun kelor (Moringa oleifera) tak hanya dikenal sebagai superfood kaya nutrisi, tetapi juga memiliki manfaat medis dalam mendukung kesehatan paru-paru. Berdasarkan laporan dari Medical News Today, daun kelor mengandung senyawa aktif yang dapat menghambat peradangan di saluran pernapasan.
Sebuah penelitian eksperimental pada hewan menunjukkan bahwa ekstrak kelor mampu meningkatkan fungsi paru-paru, terutama dalam kondisi seperti asma. Meski penelitian pada manusia masih terbatas, potensi daun ini dalam pengobatan alami sangat menjanjikan.
3. Lidah Buaya: Anti-Inflamasi Alami untuk Paru-Paru Basah
Selama ini lidah buaya atau aloe vera lebih dikenal sebagai perawatan kulit. Namun, ternyata sifat anti-inflamasi dan antibakteri yang dimilikinya juga bisa dimanfaatkan untuk menjaga saluran pernapasan.
Beberapa orang menggunakan jus lidah buaya sebagai bagian dari terapi pendukung untuk paru-paru basah atau infeksi ringan pada sistem pernapasan. Meski penggunaannya sebaiknya dikonsultasikan lebih dulu dengan tenaga medis, tak dapat disangkal bahwa lidah buaya adalah salah satu tanaman serbaguna dalam dunia pengobatan herbal.
4. Daun Kemangi: Si Wangi Kaya Antioksidan
Kemangi bukan hanya pelengkap hidangan, tapi juga sumber antioksidan kuat seperti antosianin dan beta-karoten. Senyawa-senyawa ini berfungsi menekan inflamasi yang bisa menyerang paru-paru akibat polusi atau infeksi.