Para ilmuwan mungkin berada di ambang strategi baru untuk mencegah kebutaan, setelah menemukan protein alami yang melindungi mata dari salah satu penyebab utama: glaukoma.
Glaukoma adalah istilah umum untuk sejumlah penyakit yang merusak saraf optik, yang merupakan rangkaian serabut saraf yang menghubungkan retina - jaringan sensitif cahaya yang melapisi bagian belakang mata - ke otak.
Kerusakan saraf optik mengganggu transmisi sinyal visual ke otak, yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan dan kebutaan.
Glaukoma paling sering disebabkan oleh penumpukan tekanan mata, yang dapat merusak saraf optik. Namun, mekanisme yang tepat dimana kerusakan saraf optik terjadi tidak jelas, namun para periset dari Macquarie University di Australia mungkin telah sedikit menjelaskannya.
Tim menemukan bahwa protein yang disebut neuroserpin memainkan peran kunci dalam kesehatan retina, namun protein ini tidak aktif dalam glaukoma. Mereka menyarankan agar temuan mereka dapat mengarah pada strategi yang sangat dibutuhkan untuk mencegah dan mengobati penyakit ini.
Penulis studi utama Dr. Vivek Gupta, dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan di Universitas Macquarie, dan rekan-rekannya baru-baru ini menerbitkan hasil mereka di jurnal Scientific Reports.
Neuroserpin dan glaukoma
Neuroserpin sudah terbentuk sebagai protein yang menghambat aktivitas enzim yang disebut plasmin, melindungi neuron, atau sel saraf, melawan kerusakan akibat plasmin.